IR (31) tega membunuh mantan istrinya SW (25) dengan cara mencekik karena kesal permintaannya untuk melakukan hubungan intim ditolak. Setelah itu IR menulis surat seolah-olah surat itu adalah surat wasiat dari korban.
Dilansir, Senin (26/2/2024) surat itu ditulis oleh pelaku. Hal ini disebut agar lebih meyakinkan skenario kematian korban seolah-olah bunuh diri.
“Pelaku sendiri yang menulis surat wasiat dengan tangan di buku seolah-olah itu korban yang menulis,” ujar Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi.
Afdhal lantas menyampaikan isi surat wasiat yang ditulis oleh pelaku. Dalam surat tersebut dituliskan permintaan maaf untuk anaknya.
“Pesan di surat tersebut berupa permintaan maaf untuk anak dan keluarganya,” katanya. Kepada polisi, IR mengakui surat tersebut ditulisnya sendiri dengan tangan. Pengakuan ini disebut menjadi penguat polisi bahwa kematian korban direkayasa oleh pelaku, terlebih di buku tersebut juga ditemukan catatan tulisan tangan korban yang berbeda gaya penulisannya.
Sebelumnya, IR (31) ditangkap polisi karena membunuh SW (25) dan merekayasa seolah-olah mantan istrinya itu tewas bunuh diri di rumah kontrakannya di Desa Aek Loba, Aek Kuasan, Asahan pada Jumat (23/2) dini hari lalu.