Angkatan Laut India berhasil menjaring puluhan perompak Somalia setelah operasi anti-pembajakan di sebelah timur Laut Merah selama 100 hari. Sebanyak 35 perompak India diserahkan ke Kepolisian Mumbai pada hari Sabtu kemarin.
Dilansir dari Reuters, Minggu (24/3/2024), Angkatan Laut India merupakan salah satu kekuatan nasional terbesar di Teluk Aden dan kawasan Laut Arab bagian utara. Mereka berhasil menangkap para perompak dari kapal kargo Ruen pekan lalu, tiga bulan setelah kapal itu dibajak di lepas pantai Somalia.
Para perompak saat ini sedang mengambil keuntungan dari fokus pasukan Barat dalam melindungi pelayaran dari serangan militan Houthi yang didukung Iran di Laut Merah. Para perompak ini telah melakukan atau mencoba lebih dari 20 pembajakan sejak bulan November, sehingga meningkatkan biaya asuransi dan keamanan serta menambah krisis bagi pelayaran global.
Dengan serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi, yang mengklaim solidaritas dengan warga Palestina di Gaza selama perang Israel melawan Hamas, dan meningkatnya pembajakan, lalu lintas komersial melalui wilayah tersebut telah berkurang setengahnya sejak November. Banyak kapal-kapal mengambil rute yang lebih panjang di sekitar Afrika bagian selatan.
Para perompak yang ditangkap oleh pasukan komando India menghadapi hukuman penjara seumur hidup. Mereka bakal menjadi orang pertama yang dituntut berdasarkan undang-undang anti-pembajakan India tahun 2022, beleid terbaru itu memungkinkan angkatan laut untuk menangkap dan menahan perompak di laut lepas.
ADVERTISEMENT
Panglima Angkatan Laut Laksamana R Hari Kumar menjelaskan para perompak Somalia menggunakan Ruen sebagai kapal induk mereka untuk melancarkan serangan terhadap kapal lain. Pasukan komando menyelamatkan 17 anggota awak kapal yang berhasil dibajak tersebut.
India telah merespons 18 insiden, mengerahkan 21 kapal dan 5.000 personel secara bergilir, menaiki dan menyelidiki lebih dari 1.000 kapal terkait pembajakan.