Deadpool & Wolverine sukses besar dan sudah melebihi pendapatan secara global sebesar $1 miliar atau sekitar Rp 15,9 triliun hanya dalam 3 minggu saja.
Kesuksesan itu pun punya harga tersendiri yang harus dibayar oleh Ryan Reynolds. Lewat media sosialnya ia pun curhat mengenai hal tersebut dan bagaimana tubuhnya hancur setelah bertahun-tahun harus tampil sebagai anti-hero berkostum merah itu.
Apalagi selama menjadi Deadpool ia harus menjalani make-up selama tujuh jam setiap kali syuting. Pemasangan make-up prostetik dan pelepasannya juga tak selalu berjalan lancar.
Ia menuliskan jika banyak special make-up artist yang menyarankan agar selalu mencopot topeng silikon itu secara perlahan dan diolesi minyak agar tak terjadi iritasi.
Namun hal yang terjadi sesungguhnya adalah ia malah membiarkan anak-anaknya melepaskan topeng tersebut yang berakibat hingga alisnya rontok dan lainnya.
Ryan Reynolds mungkin menghabiskan banyak waktu di Deadpool & Wolverine dengan topengnya, tetapi kisah asal-usul Wade Wilson mengharuskannya untuk melakukan rutinitas tata rias yang signifikan untuk adegan-adegannya yang tidak memakai topeng.
Seperti yang terungkap setelah film Deadpool pertama, proses make-up wajah Wade membutuhkan waktu lebih dari tiga jam setiap kali, sedangkan proses untuk seluruh tubuh membutuhkan waktu lebih dari 7 jam.
Ia pun bersyukur mendapatkan bantuan dari rekannya yakni Don Saladino.
“Tubuhku sudah cukup rusak karena bertahun-tahun melakukan aksi akrobatik dan menjadi lebih kompetitif daripada yang diharapkan tulang dan ligamenku. Terkadang aku memaksakan sesuatu terlalu jauh. Maksudku, aku memaksakan sesuatu terlalu jauh SETIAP saat. Biasa-biasa aja gak pernah benar-benar menjadi caraku. Tapi untungnya Don berhasil!” pujinya.
Sebelumnya terungkap pula jika Henry Cavill sempat mual dan mules-mules usai tampil di Deadpool & Wolverine. Dalam wawancaranya bersama The New York Times, Shawn Levy pun berbagi cerita mengenai proses syuting mereka.
Sang sutradara mengatakan jika mantan Superman itu sangat niat untuk tampil di sana dan tak keberatan merokok cerutu bahkan dalam jumlah yang cukup banyak.
“(Henry Cavill) tidak hanya memiliki tubuh berotot yang berisi, tetapi juga terus menyalakan cerutu dan mengunyahnya selama syuting,” kata Levy.
“Saya ingat mendengar keesokan harinya bahwa Henry merasa mual dan mules karena ia telah merokok cerutu selama delapan jam berturut-turut, tetapi tidak pernah sekalipun ia goyah,” pungkasnya.