kabar berita terkini Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Musi Rawas bernama Karsini (33) tewas diinjak-injak serombongan gajah liar. Lokasi tewasnya Karsini memang habitat hewan itu.
Saat peristiwa tragis itu terjadi, wanita yang tengah hamil 5 bulan itu sedang menyadap getah karet disebuah kebun dengan suaminya.

Kejadian tersebut terjadi di sebuah kebun karet di Desa Tri Anggun Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Minggu (8/9), sekitar pukul 06.00 WIB.

Kronologi Kejadian
Kapolsek Muara Lakitan, AKP M. Karim mengungkapkan kronologi kejadian peristiwa tragis itu. Saat kejadian, korban beserta suaminya bernama Rasum sedang menyadap getah karet di kebun milik Barno.

“Pada saat menyadap getah karet, tiba-tiba datang segerombolan gajah liar sebanyak kurang lebih 15 ekor langsung membabi-buta mengejar korban Karsini dengan suaminya Rasum,” jelas dia.

Karsini yang sedang hamil 5 bulan tersebut tidak bisa menghindar dari amukan gerombolan gajah tersebut. Hingga akhirnya ia terinjak-injak dan akhirnya tewas.

“Korban yang tengah hamil 5 bulan tersebut mengalami luka di bagian perut dan pinggangnya serta kandungan korban bergeser ke sebelah kiri hingga membuatnya meninggal dunia,” jelasnya.

BKSDA Sumsel: Lokasi Karsini Tewas Habitat Gajah

BKSDA Sumsel langsung meninjau ke lokasi dimana Karsini (33) tewas diinjak-injak gajah. Kepala BKSDA Sumsel Wilayah II Lahat Yusmono mengatakan, daerah tersebut memang habitat kawanan gajah liar.

Namun, menurut Yusmono, daerah tersebut sudah banyak yang ‘disulap’ menjadi perkebunan oleh masyarakat setempat.

“Dari dulu di kawasan itu memang sudah ada gajahnya, tapi karena sudah banyak perkebunan dan permukiman warga di sana, sehingga tak jarang gajah itu masuk ke sana,” ungkapnya.

Adanya jalan lintas yang menghubungkan Kabupaten PALI dan Kecamatan Musi Rawas membuat habitat gajah tersebut semakin sempit.

“Karena banyaknya pembangunan di sana maka konflik itu (serangan gajah) meningkat juga, ditambah ada jalan lintas beton yang menghubungkan PALI dan Musi Rawas itu kan sebenarnya membelah daerah pergerakan gajah di sana,” ujarnya.

Yusmono menjelaskan setelah tim BKSDA Sumsel meninjau TKP, pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait untuk mendiskusikan bagaimana langkah selanjutnya agar kejadian yang menimpa Karsini tidak terulang.

“Karena di situ ada perusahaan-perusahaan juga yang punya izin kawasan sekitaran situ seperti PT MHP. Setelah itu nanti kita akan terus memantau perkembangan gajah di situ dan kita identifikasikan juga agar ke depannya tidak terjadi lagi tragedi ini,” tutupnya.