
Jakarta- Indonesia jadi salah satu negeri yang terserang kebijakan tarif impor baru Presiden Amerika Serikat( AS) Donald Trump. Indonesia dikenakan tarif impor yang lumayan besar ialah 32%.
Pengenaan tarif impor ini dicoba kepada negeri yang mencatat surplus perdagangan besar dengan AS. Lalu, benda RI apa saja yang banyak di ekspor ke AS?
Dilansir dari informasi Tubuh Pusat Statistik( BPS), Jumat( 4/ 4/ 2025), ekspor Indonesia ke AS menggapai US$ 2, 35 miliyar pada periode Februari 2025. Nilai ekspor ini lebih besar bila dibandingkan Februari 2024 sebesar US$ 2, 10 miliyar serta Januari 2025 sebesar US$ 2, 33 miliyar.
AS jadi salah satu negeri ataupun kawasan tujuan utama ekspor dengan jatah 11, 26%. Posisi AS di atas India dengan jatah 7, 93%. Tetapi, posisi AS masih di dasar Cina dengan jatah 20, 60%.
Lebih lanjut, AS jadi salah satu negeri penyumbang surplus perdagangan terbanyak RI. Pada Februari 2025, Indonesia mencatat surplus dari AS sebesar US$ 1, 57 miliyar.
Ada pula penyumbang surplus terbanyak berasal dari mesin serta peralatan elektrik dan bagiannya( HS 85) dengan nilai US$ 291, 1 juta. Setelah itu disusul oleh baju serta aksesorinya( rajutan)( HS 61) dengan nilai US$ 215 juta serta alas kaki( HS 64) dengan nilai US$ 207, 7 juta.
Negeri penyumbang surplus perdagangan yang lain merupakan India dengan nilai US$ 1, 267 miliyar serta Filipina sebesar US$ 753, 3 juta.
Selaku data, Donald Trump sudah formal mengumumkan tarif impor baru buat beberapa negeri dengan besaran yang berbeda. Tarif resiprokal ataupun tarif timbal balik itu menyasar beberapa negeri semacam Cina, Vietnam, sampai Indonesia.
Dilansir dari The New York Times, Kamis( 3/ 4), paling tidak terdapat 100 mitra dagang yang terserang tarif baru. Sebagian negeri terserang tarif lumayan besar, semacam Cina 34%, Vietnam 46%, Kamboja 49%, Taiwan 32%, India 26%, sampai Korea Selatan 25%.
Indonesia sendiri terserang tarif impor sebesar 32%, lebih besar dibanding negeri orang sebelah semacam Malaysia ataupun Singapore.