Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto mengunjungi Beijing dalam perjalanan luar negeri pertamanya sejak Pilpres 2024. Laporan media pemerintah China, Prabowo mengatakan kepada Presiden China Xi Jinping bahwa ia bertujuan melanjutkan hubungan dekat di bawah kepemimpinan pendahulunya, Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“(Prabowo) sepenuhnya mendukung pengembangan hubungan Indonesia-China yang lebih erat dan ingin melanjutkan kebijakan persahabatan Presiden Joko dengan China,” dalam laporan kantor berita CCTV mengutip ucapan Prabowo, dilansir Reuters, Senin (1/4/2024).

Pemerintahan Indonesia yang baru disebut akan mendorong penyelarasan strategi pembangunan antara kedua negara dan mendorong hasil yang lebih besar dalam kerja sama di berbagai bidang seperti ekonomi, perdagangan dan pengentasan kemiskinan, katanya.

Xi menggambarkan Prabowo sebagai ‘teman lama rakyat Tiongkok’, dan mengatakan bahwa China memandang hubungannya dengan Indonesia dari perspektif strategis dan jangka panjang, dan siap untuk memperdalam kerja sama strategis menyeluruh.

Prabowo yang berusia 72 tahun terpilih pada bulan Februari tetapi baru akan dilantik pada bulan Oktober. Sebagai saingan lama dari pemimpin yang akan segera keluar, yang dikenal dengan nama Jokowi, ia kini secara luas dipandang punya dukungan kuat dari pendahulunya, meraih kemenangan yang menentukan dengan putra Jokowi sebagai pasangan wakil presidennya.

“Kunci pencapaian berharga hubungan China-Indonesia terletak pada kepatuhan terhadap otonomi strategis, saling percaya, dan saling membantu,” CCTV mengutip pernyataan Xi dalam pertemuan tersebut.

Keputusan Prabowo untuk mengunjungi Tiongkok sebelum mengunjungi negara tetangga Indonesia di kawasan ini menggarisbawahi kemitraan erat yang dibangun dalam satu dekade terakhir di bawah kepemimpinan Jokowi, ketika China menjadi mitra dagang utama Indonesia, yang memasok sumber daya alam termasuk nikel dan batu bara.

Kunjungan pertama Jokowi setelah pelantikannya adalah ke China, untuk menghadiri pertemuan puncak tahunan para pemimpin Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada tahun 2014. Kunjungan tersebut diikuti oleh enam kunjungan berikutnya.

Tiongkok juga telah mengucurkan dana miliaran dolar untuk proyek infrastruktur dan industri di Indonesia, termasuk kereta api cepat Jakarta-Bandung.