Pekerja seks komersial (PSK) berbasis aplikasi MiChat, RA, tewas dibunuh oleh Amrin Al Rasyid Pane. Kupu-kupu malam asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu ternyata baru tiba di Bali pada Rabu (1/5/2024).
Sejumlah narasumber yang diwawancarai detikBali menyebut RA menjadi PSK dengan membuka layanan open BO bertarif Rp 500 ribu untuk sekali kencan. Sebagian uang dari melacur itu rencananya untuk membayar utang tiket pesawat kepada temannya.

RA juga merantau ke Pulau Dewata untuk menenangkan diri dan menghindari suaminya. Perempuan berusia 23 tahun itu mengajukan cerai dari suaminya.

Kasi Humas Polresta Denpasar I Ketut Sukadi menuturkan RA datang ke Bali untuk bekerja dengan dua temannya. “Iya dia datang ke Bali rencananya untuk bekerja bersama kedua temannya,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar I Ketut Sukadi di Polresta Denpasar, Senin (6/5/2024).

Syahdan, nyawa RA justru melayang di tangan Amrin. Pria berusia 21 tahun itu menghabisi nyawa RA di sebuah kos di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat (3/5/2024) dini hari.

Amrin kemudian memasukkan mayat RA ke dalam koper dan membuangnya ke semak-semak. “Saat dimasukkan koper, leher korban dipatahkan sehingga muat,” ungkap Kapolresta Denpasar Kombes Wisnu Prabowo saat konferensi pers di Mapolsek Kuta, Sabtu (4/5/2024).

Amrin naik pitam dan tega menghabisi RA karena PSK tersebut tiba-tiba menaikkan tarif dan meminta bayaran Rp 1 juta. Amrin pun kaget dan tidak mau membayar lebih lantaran telah menyepakati tarif Rp 500 ribu untuk sekali kencan.

RA yang mendesak meminta bayaran lebih, mengancam pelaku dengan memanggil teman-temannya. Amrin yang panik lalu membunuh perempuan tersebut, memasukkan mayatnya ke delam koper, lalu membuangnya.