Pendahuluan: Cinta pada Gigitan Pertama
Di antara jajaran makanan tradisional dunia yang ikonik, Khachapuri—roti berisi keju khas negara Georgia—menduduki tempat istimewa. Tak hanya karena rasanya yang menggoda, tetapi juga karena ia mencerminkan semangat dan identitas bangsa yang membesarkannya. Lembut di dalam, renyah di luar, dan meleleh di tengah, Khachapuri adalah bentuk cinta kuliner dalam wujud paling sederhana namun mengesankan.
Bagi orang Georgia, Khachapuri bukan sekadar makanan. Ia adalah bagian dari sejarah keluarga, ritual kebersamaan, bahkan simbol kebanggaan nasional. Tak heran jika pada tahun 2019, Khachapuri diakui sebagai warisan budaya takbenda oleh pemerintah Georgia. Artikel ini akan membawa Anda menyelami lebih dalam dunia Khachapuri: dari asal-usul, jenis-jenisnya, makna budaya, hingga cara membuatnya.
1. Asal Usul Khachapuri: Jejak Sejarah di Balik Roti dan Keju
Kata Khachapuri berasal dari dua kata dalam bahasa Georgia: “khacho” (keju dadih) dan “puri” (roti). Makanan ini dipercaya telah ada sejak abad pertengahan, berkembang di daerah pesisir Laut Hitam dan dataran tinggi Georgia. Meski tidak ada catatan tertulis pasti mengenai pencipta pertamanya, Khachapuri diyakini berakar dari tradisi roti rumahan yang kemudian diperkaya oleh hasil peternakan lokal berupa susu dan keju.
Keju yang digunakan biasanya adalah keju sulguni, sejenis keju putih asin yang elastis dan meleleh indah saat dipanggang. Keunikan Khachapuri terletak pada bentuknya yang berbeda-beda tergantung daerah asalnya, dengan isian dan cara memanggang yang khas.
2. Variasi Khachapuri dari Seluruh Georgia
Setiap wilayah di Georgia punya versi Khachapuri sendiri, dan semuanya sama-sama lezat. Berikut adalah beberapa varian paling terkenal:
a. Adjarian Khachapuri (Acharuli Khachapuri)
-
Bentuk: Seperti perahu dengan ujung melengkung.
-
Isi: Keju sulguni, telur mentah, dan mentega.
-
Cara makan: Telur dan mentega diaduk saat masih panas, lalu disantap dengan mencelupkan potongan ujung roti ke dalam adonan cairan keju dan telur.
b. Imeretian Khachapuri (Imeruli)
-
Bentuk: Bulat pipih seperti pizza.
-
Isi: Keju sulguni atau imeruli.
-
Ciri khas: Varian paling umum, sering dibuat di rumah-rumah penduduk.
c. Megruli Khachapuri
-
Bentuk: Seperti Imeretian, tetapi dengan tambahan keju di atasnya.
-
Isi: Keju ganda—di dalam dan di atas permukaan.
-
Cocok untuk: Pecinta keju sejati.
d. Penovani Khachapuri
-
Bentuk: Persegi atau segitiga, menggunakan puff pastry.
-
Isi: Keju yang dibungkus lipatan tipis seperti kue kering.
-
Tekstur: Renyah dan berlapis seperti croissant.
e. Ossetian Khachapuri
-
Isi: Selain keju, kadang diisi campuran kentang dan bit hijau.
-
Bentuk: Bundar tipis dengan lubang kecil di tengahnya.
3. Simbolisme dan Makna Budaya Khachapuri
Di Georgia, Khachapuri lebih dari sekadar makanan harian. Ia adalah simbol kelimpahan, kebersamaan, dan keramahan. Di setiap perayaan besar—baik pernikahan, ulang tahun, hingga libur keagamaan—Khachapuri hampir selalu hadir di atas meja.
Uniknya, Georgia memiliki indeks ekonomi bernama “Khachapuri Index”, dikembangkan oleh International School of Economics (ISET). Indeks ini mengukur daya beli masyarakat dengan membandingkan harga bahan untuk membuat satu Khachapuri di berbagai kota Georgia—sebuah cara kreatif untuk melihat inflasi dari dapur rakyat.
Khachapuri juga menjadi sarana ekspresi seni kuliner. Para pembuat roti berpengalaman sering menghias pinggirannya dengan lipatan khas atau cetakan unik, menjadikannya tak hanya lezat tapi juga menawan secara visual.
4. Resep Tradisional Adjarian Khachapuri
Ingin mencoba membuatnya sendiri? Berikut resep dasar Adjarian Khachapuri, varian yang paling ikonik dan instagenik.
Bahan Roti:
-
250 gram tepung terigu serbaguna
-
1 sdt ragi instan
-
½ sdt garam
-
½ sdt gula
-
150 ml air hangat
-
1 sdm minyak zaitun
Bahan Isian:
-
150 gram keju sulguni (bisa diganti mozzarella + feta)
-
1 kuning telur
-
1 sdm mentega
Cara Membuat:
-
Uleni adonan: Campurkan semua bahan roti, uleni hingga kalis. Diamkan 1 jam sampai mengembang dua kali lipat.
-
Bentuk perahu: Gilas adonan jadi oval panjang, gulung sisi kanan dan kiri hingga membentuk “perahu”.
-
Isi keju: Masukkan campuran keju ke tengahnya, ratakan.
-
Panggang: Oven selama 12–15 menit pada suhu 220°C sampai roti keemasan.
-
Tambah telur & mentega: Keluarkan dari oven, buat lekukan di tengah, tambahkan kuning telur dan mentega. Panggang lagi 1–2 menit agar telur sedikit matang.
-
Sajikan panas, aduk telur & keju, dan nikmati dengan potongan pinggiran roti.
5. Khachapuri di Dunia Internasional
Karena rasa dan bentuknya yang unik, Khachapuri mulai dikenal di berbagai belahan dunia. Restoran Georgia di Eropa dan Amerika mulai bermunculan, dengan Khachapuri sebagai menu andalan.
Beberapa negara bahkan mengadaptasi Khachapuri ke dalam kuliner lokal, seperti “Khachapizza” (gabungan pizza dan khachapuri), atau khachapuri vegan yang mengganti keju dengan alternatif nabati.
Di media sosial, Adjarian Khachapuri sering viral karena tampilannya yang menggugah selera. Video adonan ditarik dengan lelehan keju dan telur diaduk perlahan menjadi sajian yang banyak digemari food blogger dan influencer makanan.
6. Fakta Menarik Seputar Khachapuri
-
Georgia memperingati “Hari Khachapuri Nasional” setiap tanggal 27 Februari.
-
Bentuk perahu Khachapuri melambangkan kapal nelayan, dan telur di tengahnya adalah matahari, memberi harapan dan kehangatan.
-
Di banyak keluarga, resep Khachapuri diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi, menjadikannya bagian dari tradisi keluarga.
-
Di Tbilisi, ada kompetisi tahunan mencari “Khachapuri Terlezat”—pesertanya dari seluruh provinsi.
Penutup: Roti yang Membawa Cerita
Khachapuri bukan hanya soal rasa, tapi tentang warisan, cinta, dan kebanggaan. Di setiap gigitannya, kita mencicipi sejarah Georgia, kerja keras para ibu di dapur, serta kehangatan keluarga yang berkumpul di meja makan. Khachapuri adalah kuliner yang menembus batas budaya, menjadi duta lembut dari sebuah negeri yang kaya akan tradisi.
Dalam dunia kuliner yang serba cepat dan modern, Khachapuri mengingatkan kita pada pentingnya proses, kesederhanaan, dan rasa syukur. Ia tidak mengejar kesempurnaan visual, tapi menyentuh hati dari dalam.